Guru, Pendidik atau pengajar???
Menurut anda, Apakah esensi kata "Pendidik" dan "Pengajar" itu sama???
Sepintas, kedua kata tersebut terlihat memiliki arti yang sama, padahal diantara kedua kata tersebut terdapat perbedaan yang amat besar! Seberapa besar???
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), kata Ajar, sebagai asal mula kata pengajar, memiliki makna " petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti)", Sehingga, bila ditelaah lebih jauh, ajar; mengajar memiliki makna "suatu tindakan yang membuat orang lain mengerti". Artinya, seorang pengajar berkewajiban untuk membuat orang lain mengerti akan hal yang diajarkan, bila belum maka seseorang bisa dikatakan sebagai pengajar yang belum berhasil.
Sepintas, kedua kata tersebut terlihat memiliki arti yang sama, padahal diantara kedua kata tersebut terdapat perbedaan yang amat besar! Seberapa besar???
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), kata Ajar, sebagai asal mula kata pengajar, memiliki makna " petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti)", Sehingga, bila ditelaah lebih jauh, ajar; mengajar memiliki makna "suatu tindakan yang membuat orang lain mengerti". Artinya, seorang pengajar berkewajiban untuk membuat orang lain mengerti akan hal yang diajarkan, bila belum maka seseorang bisa dikatakan sebagai pengajar yang belum berhasil.
Sedangkan pendidik yang kata dasarnya didik memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran(KBBI). Arti dari kata pendidikan sendiri memiliki makna yang lebih luas, "proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik". Sehingga bisa kita simpulkan bahwa didik, mendidik atau pendidikan adalah hal yang terkait dengan akhlak dan atau budi pekerti, bukan hanya terpaku pada materi pelajaran.
Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, sudah seharusnya berperan ganda, baik sebagai pendidik juga pengajar. Kenapa? karena sudah jelas bahwa hanya dengan menguasai kemampuan akademis atau suatu keterampilan tertentu tidak akan membuat seseorang menjadi manusia yang lebih baik. Contohnya para koruptor-koruptor dinegeri kita, para teroris pembuat bom, juga para pelaku kejahatan di Internet, mereka memang memiliki kemampuan yang handal dibidang masing-masing, akan tetapi kemampuan tersebut digunakan untuk hal yang tidak benar. Kenapa mereka melakukan hal tersebut?, karena mereka tidak memiliki akhlak atau budi pekerti yang benar. Kenapa bisa tidak benar? karena tidak ada yang mengajar mereka dengan sungguh-sungguh!
Alasan kenapa di pemerintahan kita hanya ada Departemen Pendidikan, bukan Departemen Pengajaran karena tujuan utamanya adalah menciptakan manusia yang tidak hanya intelektual tapi juga berahlak mulia. Mengajar ilmu kepada seseorang memanglah penting, tapi lebih penting lagi adalah mengajarkan bagaimana menggunakan ilmu tersebut dengan benar. Jangan cuma karena profesi sebagai guru Fisika membuat seorang guru tidak peduli hal lain selain mengajarkan Fisika pada muridnya. Jangan sampai!
Belakangan ini marak terjadi kasus sekolah-sekolah elit dan terkenal dikalangan remaja membebaskan siswanya untuk berambut gondrong, rambut diwarnai, bercelana cut bray, dll. Alasannya tidak ingin mengekang ekspresi siswa, agar siswa belajar dengan nyaman, agar siswa bisa berprestasi tinggi dan macam-macam alasan lain. Padahal sebenarnya kebebasan seperti itu dinilai kurang tepat,...
bersambung
Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, sudah seharusnya berperan ganda, baik sebagai pendidik juga pengajar. Kenapa? karena sudah jelas bahwa hanya dengan menguasai kemampuan akademis atau suatu keterampilan tertentu tidak akan membuat seseorang menjadi manusia yang lebih baik. Contohnya para koruptor-koruptor dinegeri kita, para teroris pembuat bom, juga para pelaku kejahatan di Internet, mereka memang memiliki kemampuan yang handal dibidang masing-masing, akan tetapi kemampuan tersebut digunakan untuk hal yang tidak benar. Kenapa mereka melakukan hal tersebut?, karena mereka tidak memiliki akhlak atau budi pekerti yang benar. Kenapa bisa tidak benar? karena tidak ada yang mengajar mereka dengan sungguh-sungguh!
Alasan kenapa di pemerintahan kita hanya ada Departemen Pendidikan, bukan Departemen Pengajaran karena tujuan utamanya adalah menciptakan manusia yang tidak hanya intelektual tapi juga berahlak mulia. Mengajar ilmu kepada seseorang memanglah penting, tapi lebih penting lagi adalah mengajarkan bagaimana menggunakan ilmu tersebut dengan benar. Jangan cuma karena profesi sebagai guru Fisika membuat seorang guru tidak peduli hal lain selain mengajarkan Fisika pada muridnya. Jangan sampai!
Belakangan ini marak terjadi kasus sekolah-sekolah elit dan terkenal dikalangan remaja membebaskan siswanya untuk berambut gondrong, rambut diwarnai, bercelana cut bray, dll. Alasannya tidak ingin mengekang ekspresi siswa, agar siswa belajar dengan nyaman, agar siswa bisa berprestasi tinggi dan macam-macam alasan lain. Padahal sebenarnya kebebasan seperti itu dinilai kurang tepat,...
bersambung